logo logo

Call:

Call:

IPTEK 10-05-2022 02:54:31

Biaya Pemasangan PLTS Atap Mulai Rp 14 Juta per Kilowatt Peak Tergantung Kapasitas

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menuturkan harga pemasangan PLTS atap kini sudah murah

Image
Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hanya berkisar Rp14 juta sampai Rp17 juta untuk per kilowatt peak tergantung kapasitas

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana memberikan keterangan terkait harga pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang harganya kian lebih diminati masyarakat ketimbang beberapa tahun lalu.

Dadan menyampaikan besaran Biaya Ppemasangan PLTS atap kini hanya berkisar Rp14 juta sampai Rp17 juta untuk per kilowatt peak tergantung kapasitas yang diinginkan Konsumen.

"Itu sudah termasuk dengan konverter dan segala macam, tapi di luar membeli meteran karena meterannya harus beli ke PLN yang harganya sekitar Rp1,7 juta," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Senin, 9 Mei 2022.

Tujuan pemasangan listrik tenaga surya bukan untuk jual beli, walaupun akhirnya konsumen secara otomatis akan membandingkan harga membeli listrik dari PLN dengan harga baru setelah mereka memasang PLTS atap.

Pemerintah Siapkan PLTS di Atap Gedung

Sedangkan pelaku industri tidak akan membandingkan nilai ekonomis antara punya PLTS sendiri atau beli listrik dari PLN, melainkan industri memang dituntut untuk menggunakan energi terbarukan, karena setrum bersih akan mendukung proses ekspor produk industri ke pasar global.

Kementerian ESDM menargetkan kapasitas terpasang PLTS atap bisa mencapai 3,6 gigawatt dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.

Pemerintah juga telah menetapkan PLTS atap sebagai Program Strategis Nasional untuk mempercepat pencapaian target penyebaran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.

Optimalisasi pengembangan PLTS atap akan bertumpu pada sektor rumah tangga dan industri untuk memaksimalkan pencapaian target tersebut.

Berdasarkan proyeksi Kementerian ESDM, target pengembangan PLTS atap untuk sektor rumah tangga selama tiga tahun ke depan memiliki potensi daya listrik sebesar 1,52 gigawatt.

Asumsi jumlah pelanggan PLN yang akan memasang PLTS atap dengan target 2 persen dari pelanggan 1.300 VoltAmpere (VA) dan 10 persen dari pelanggan 2.200 VA.

Sedangkan dari sektor komersial dan bisnis, pemerintah memperkirakan ada potensi 1,30 gigawatt energi hijau dengan rincian 10 persen pelanggan PLN 1.300 VA sampai 14 kVA dan 20 persen pelanggan di atas 14.000 kVA juga memasang PLTS atap.

Dadan mengatakan pemerintah akan memusatkan pembangunan PLTS atap di pulau-pulau besar yang telah memiliki jaringan listrik maupun wilayah usaha yang memadai karena energi surya memiliki karakter intermittent yang sangat bergantung terhadap kondisi cuaca.

"Kalau tiba-tiba mendung, maka PLN dan pemilik wilayah usaha harus segera mengganti listrik. Jadi harus ada selalu pembangkit yang standby, sehingga diperlukan grid yang cukup baik," pungkas Dadan.

Baca Juga
Editor: wtk

Dapatkan update informasi pilihan dan berita terbaru setiap hari dari Www.citranusamedia.com, Mari bergabung di Grup Telegram "CNM MEDIA", caranya klik link ini: GABUNG SEKARANG, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber : Tempo