Beragam cara mereka upayakan, untuk mencapai satu keuntungan yakni keuntungan, tak jarang cara yang digunakan adalah melakukan penipuan dan menjebak para pengguna aplikasi WhatsApp yang saat ini bermerk Meta (Facebook).
Kendati sudah berusaha menjaga kerahasiaan nomor dan data lainnya, penipu punya banyak trik melangsungkan aksinya.
Sebagian orang mungkin sudah memahami bahwa saat ini, para penjahat tidak hanya melancarkan aksinya melalui pesan melalui SMS saja, namun juga marak dilakukan melalui aplikasi pesan online terutama WhatsApp.
Modus tersebut bisa kita ketahui dengan melihat atau membacanya, Tom Davidson selaku pakar keamanan internet di Amerika Serikat merincinya dalam tiga hal ini :
Pesan dari Nomor yang Tidak Ada dalam Kontak Handphone
Pesan datang dari kontak yang tidak dikenal patut dicurigai. Tak menutup kemungkinan bahwa pengirim adalah orang asing ingin berbuat jahat.
Mereka memancing pengguna untuk berinteraksi, dengan ejaan atau tata bahasanya yang tidak teratur alias banyak salah.
Ini juga berlaku dari orang-orang di dalam kontak, di mana terlihat menggunakan gaya penulisan berbeda dari biasanya. Bisa jadi ponsel mereka telah diretas atau dicuri.
Kasih Promo atau Diskon Gratis
Pesan mengenai penawaran yang menggiurkan, padahal pengguna tidak memintanya, juga perlu diteliti dengan seksama. Termasuk hadiah gratis dalam bentuk apapun, dengan membawa nama merek-merek tertentu adalah modus yang sering dipakai penjahat siber.
Apalagi bila pengirim meminta untuk mengirimkan detail data pribadi, jangan sampai disanggupi. Kemungkinan besar itu merupakan salah satu modus penipuan.
Menyertakan Link Mencurigakan
Pesan teks apapun yang menyisipkan tautan atau link mencurigakan bisa saja merupakan scam dan sebaiknya tidak langsung klik, meskipun hal tersebut tampak menggiurkan.
Menurut Brian Higgins, seorang spesialis keamanan di Comparitech, pesan penipuan sering menawarkan sesuatu untuk menggoda user.
"Pesan disamarkan sebagai pesan resmi, menawarkan dukungan teknis untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak kalian ketahui, atau memberi tahu bahwa kalian telah memenangkan hadiah," ungkap Higgins.
"Selalu pastikan kalian menjalankan versi terbaru dari platform apa pun," tegas Higgins.
Pembaruan ponsel, kerap menyertakan perbaikan keamanan dan harus diunduh karena pengembang menghilangkan bug yang digunakan peretas untuk menyerang perangkat.
Baca Juga
Dapatkan update informasi pilihan dan berita terbaru setiap hari dari Www.citranusamedia.com, Mari bergabung di Grup Telegram "CNM MEDIA", caranya klik link ini: GABUNG SEKARANG, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sumber : Detik